eSatu.id,Cirebon- Tidak semua orang banyak yang menyukai makanan ini apalagi dengar namanya pasti mereka udah banyak yang tahu tapi rasa rasaya banyak orang kurang suka mengonsumsi makanan ini apalgi kalau bukan jengkol.
Di Indonesia, biji bulat pipih tersebut bisa langsung di makan atau di olah menjadi berbagai jenis makanan, seperti semur, sambal goreng, emping, atau sebagai campuran dalam rendang.
Ada banyak sekali nutrisi penting di dalam jengkol, antara lain vitamin A dan B, zat besi, kalsium, serta fosfor. Karena itu, jengkol bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, dan masih banyak lagi.
baca juga:Kenali Penyabab dan Ciri Ciri Penyakit Gagal Ginjal Yang di Sebabakan Oleh Dehidrasi !
Kendati begitu, jengkol juga mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh.
Bila di konsumsi berlebihan, maka bisa mendatangkan efek samping bagi tubuh. Apa saja bahaya jengkol jika dimakan terlalu banyak?
1. Gangguan Pencernaan
Makan jengkol terlalu banyak bisa berbahaya, karena berisiko menyebabkan keracunan. Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah konsumsi.
Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.
Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar sangat sedikit.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang di konsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.
Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga di duga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Pasalnya, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.
2. Penyakit Ginjal
Efek samping jengkol berikutnya, yaitu bisa menyebabkan penyakit ginjal, meski kasusnya jarang.
Gejala awalnya berupa nyeri perut suprapubis dan obstruksi saluran kemih.
Penyebab hal tersebut belum di ketahui pasti. Namun, di duga terjadi karena pengendapan kristal asam jengkolat di sistem saluran kemih.
3. Bau Mulut
Bukan rahasia lagi kalau efek samping makan jengkol akan meninggalkan ‘jejak’ tak sedap di mulut. Tapi, Anda dapat menyikat gigi dan berkumur setelah mengonsumsi jengkol untuk menghilangkan bau mulut tersebut.
Tak hanya itu, makan jengkol juga menyebabkan bau menyengat di urine selama beberapa waktu. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan asam jengkolat.
4. Kerusakan pada Hati
Sebuah penelitian di lakukan pada tikus yang di berikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus.
Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi di temukan perlemakan hati pada tikus tersebut. Meski demikian, masih di butuhkan penelitian lebih lanjut mengenai temuan ini.
5. Gangguan pada Jantung
Menurut penelitian, salah satu bahaya konsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung.
Kondisi tersebut kemungkinan di sebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.
Namun, penelitian tersebut di lakukan pada tikus sehingga belum di ketahui efeknya pada manusia.
6. Gangguan pada Pankreas
Organ pankreas juga tampaknya dapat terpengaruh akibat kebanyakan makan jengkol.
Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.
Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.
7. Bau Kentut yang Menyengat
Meski tidak tergolong bahaya, jengkol bisa menyebabkan kentut Anda beraroma lebih menyengat. Bau tersebut berasal dari bakteri usus yang menghasilkan zat sulfur ketika Anda mengonsumsi jengkol.
Peningkatan frekuensi kentut juga bisa Anda alami akibat makan jengkol terlalu banyak.
Itu dia beberapa efek jika kita terlalu banyak mengonsumsi jengkol,mungkin alangkah baiknya jika di konsumsi secukupnya saja.