Efek Penyebab Radang Sendi Jika di lakukan Setelah Operasi.

Efek Penyebab Radang Sendi Jika di lakukan Setelah Operasi.
Efek Penyebab Radang Sendi Jika di lakukan Setelah Operasi.

eSatu.id,Cirebon- Penyakit artroskopi adalah prosedur bedah yang di lakukan untuk mendiagnosis dan menangani gangguan yang terjadi pada sendi, seperti  radang sendi.

Tindakan artroskopi di lakukan dengan memasukkan alat bernama artroskop melalui lubang sayatan yang di buat oleh dokter. 

Serta penyakit artroskop merupakan alat berbentuk selang kecil yang di lengkapi senter dan kamera, yang berfungsi menangkap gambaran sendi dan menampilkannya di layar monitor.

baca juga:Cari Tahu Penyebab Nyeri Sendi dan Cara Mengatasinya.

Melalui layar monitor tersebut, dokter dapat melakukan analisis terhadap kondisi cedera yang di alami pasien.

Perlu di ketahui bahwa menjaga kesehatan tulang cukup penting, mengingat perannya bagi tubuh sangatlah krusial.

Karena itu, apabila mengalami gejala yang tidak biasa pada tulang dan persendian, pemeriksaan artroskopi perlu di lakukan untuk mendeteksi gangguan lebih dini.

Mari simak penjelasan mengenai apa itu artroskopi, manfaat, prosedur hingga risikonya melalui ulasan di bawah ini.

Prosedur Pemeriksaan Artroskopi
Hal pertama yang di lakukan dalam prosedur artroskopi adalah pemberian bius kepada pasien. Setelah itu, dokter akan mengusapkan cairan antiseptic (area kulit) di bagian tubuh yang memerlukan tindakan artroskopi.

Kemudian, akan di buat sayatan sebesar lubang kunci pada kulit pasien untuk memasukkan alat artroskopi. Selain itu, beberapa sayatan juga di butuhkan untuk memasukkan alat instrumen pendukung lainnya.

Setelah memasukkan artroskop, dokter akan melihat dan memantau sendi yang bermasalah melalui layar monitor. Selain melakukan pemantauan, dokter juga dapat mengangkat atau memperbaiki jaringan yang rusak.

Untuk itu secara umum, fungsi artroskopi adalah untuk melihat atau memastikan penyebab dari gejala yang berkaitan dengan sendi dan biasanya prosedur ini baru akan di rekomendasikan apabila tes pencitraan belum bisa memberikan hasil yang jelas.

Tidak hanya untuk melakukan diagnosis, fungsi artroskopi juga dapat di gunakan untuk menangani berbagai kondisi medis, seperti:

a.Arthritis (peradangan pada sendi).

b.Sindrom impingement.

c.Frozen shoulder.

d.Robek pada rotator cuff.

e.Robekan pada tulang rawan.

f.Carpal tunnel syndrome (penekanan saraf median).

g.Cedera pada bantalan tulang rawan.

h.Gangguan sendi rahang.

i.Lepasnya bagian tulang di bahu, siku, lutut, pergelangan kaki dan tangan.

Persiapan Pemeriksaan Artroskopi

Beberapa hal yang sekiranya perlu di siapkan pasien sebelum menjalani tindakan artroskopi adalah sebagai berikut:

1.Memberitahu dokter terkait riwayat kesehatan, penggunaan obat-obatan, termasuk suplemen atau obat herbal.

2.Menghentikan konsumsi obat apabila di perlukan.

3.Puasa selama 8 jam sebelum prosedur di lakukan.

4.Menggunakan pakaian yang nyaman dan usahakan longgar.

5.Minta seseorang untuk mendampingi ke rumah sakit, karena biasanya pasien tidak di perbolehkan berkendara sendiri setelah prosedur.

Disamping itu, terdapat beberapa pernyataan yang perlu di ketahui dokter sebelum melakukan prosedur artroskopi kepada pasien, di antaranya yaitu:

Dokter perlu tahu apabila pasien memiliki riwayat gagal jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan emfisema paru.

Pasien di atas 50 tahun yang memiliki riwayat gangguan paru-paru dan jantung perlu melakukan pemeriksaan EKG dan rontgen dada sebelum menjalani artroskopi.

Prosedur ini tidak di anjurkan bagi pasien yang menderita gangguan sendi degeneratif, infeksi jaringan lunak, pembekuan darah, dan obesitas.

Serta dokter akan melakukan tes darah dan pemindaian untuk itu Risiko Tindakan Artroskopi
1.Perdarahan.

2.Infeksi.

3.Pembengkakan.

4.Penggumpalan darah vena.

5.Cedera jaringan dan saraf di sekitar sendi.

6.Penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru).