ESATU.ID – Komedian Sule sempat ditawari seseorang untuk maju sebagai wakil walikota Bekasi. Namun, Sule tidak menerima tawaran tersebut.
“Ada tawaran jadi walikota Cimahi, walikota mana lagi lah ada pokoknya, terus bupati, terus manalah ada banyak, pada nelpon. Enggalah pak” ucap Sule.
“Kemarin Rafi untuk di Depok apa Bekasi, Bekasi. Rafi nelfon, mau gak jadi wakil walikota. Pagi-pagi jadi wakil walikota, belum ngopi yah” lanjut Sule dengan gaya khasnya saat menjadi Bintang tamu di Podcast Depan Pintu.
Berprofesi sebagai comedian, Sule dengan tegas menolak tawaran dari sejumlah kolega maupun sahabat artis yang memintanya untuk terjut ke politik.
Sule tak menyangkal bahwa tawaran itu datang dari mana-mana, bahkan meski domisilinya berasal dari Cikarang Bekasi tapi justru ia ditawari jadi calon walikota maupun bupati diberbagai daerah termasuk salah satunya di Cimahi kota kelahirannya sendiri, namun Sule tak bergeming dan tetap memilih sebagai Seniman.
“Saya lahir jadi seorang seniman, matipun saya menjadi seorang seniman. Gak bisa orang memaksa saya untuk berpindah haluan. Saya dari lahir dari gak punya sampai punya, gak punya lagi saya tetap jadi seorang seniman gitu loh.
Jadi tidak memaksakan, misalkan saya sudah tidak ada lagi job, ada tawaran ceramah kan lumayan ada duitnya tuh pasti, tapi saya tidak mengambil itu karna saya bukan dai, saya adalah seniman”ujar sule saat diwawancarai media.
“Kan gini mas, saya ditawarin bawa kereta api misalkan, tapi karena saya butuh duit ah bodo amat say amah bawa aja kereta api, nabrak ga? Assalamualaikum” lanjut sule sembari mengakhiri pertanyaan wartawan.
Ayah dari Risky Febian ini serius menegaskan pilihannya untuk tetap menjadi seorang seniman seumur hidup apapun itu kondisinya.
Salah satu alasan yang paling mendasar menolak berbagai macam tawaran adalah kesadaran akan minimnya kemampuan beserta ilmunya dalam hal politik.
“Bukan tertarik sebenarnya, males aja mempelajari. Karena saya diciptakan sama yang maha kuasa sebagai seniman, ya saya harus mempertahankan kesenimanan saya, mau saya sengsara, saya kaya, mau saya Bahagia, saya sedih yaudah saya sebagai seniman” ujar Sule.
Sule pun menduga banyak yang menawarinya berpolitik dikarenakan popularitas yang dimilikinya. Sehingga boleh jadi nama besarnya hanya dimanfaatkan oleh para elit politik.
Meski menolak tegas tawaran politik, Sule tetap berusaha menjalin relasi yang baik dengan para tokoh politik.