Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan akan segera mengaktifkan terminal wisata terpadu yang berlokasi di Desa Paniis. Terminal yang sukses dibangun dan diresmikan pada November 2021, sangat disayangkan, hingga April 2023 terminal ini sepi tanpa aktivitas.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan Muhammad Mutofid, akan segera mengaktifkan terminal wisata terpadu yang berlokasi di Desa Paniis.
Terminal yang sukses dibangun dan diresmikan pada November 2021 ini, sangat disayangkan banyak pihak, karena hingga April 2023, selalu terlihat sepi tanpa aktivitas.
Padahal dari sisi bangunan, seperti area terminal, kantor, aula penumpang, bangunan pertokoan, hingga fasilitas umum sudah tersedia, dalam keadaan masih baru.
Disela monitoring arus lalu lintas libur lebaran, menuju obyek wisata di Kecamatan Pasawahan, pada Rabu, 26 April, atau H+4 lebaran, Kadishub optimis dengan dukungan para pengelola wisata se-Kecamatan Pasawahan, terminal tersebut dapat beroperasi sesuai harapan.
Baca Juga: Sarpras Persiapan Mudik Di Dishub Terbatas
Diantaranya dengan merencanakan terminal wisata terpadu, menjadi titik turun para wisatawan dari luar kota. Selanjutnya wisatawan dijemput pengelola obyek wisata dengan angkutan shutle yang disediakan. Adapun pengadaan kendaraan ini masih dalam tahap sosialisasi dan diskusi dengan pengelola obyek wisata.
Rencana lain yang mungkin dilakukan mulai bulan Mei mendatang, adalah melanjutkan program kuningan ca’ang. Sebuah program Bupati Kuningan sejak 2018, menargetkan pemerataan lampu penerang jalan umum sekuningan sebanyak 16.000 titik. Kini tersisa 7000 PJU akan disebar sepanjang 2023. Termasuk penambahan PJU, dari terminal wisata menuju obyek wisata.
Lebih dari itu, Dishub telah menyiapkan 500 lampu PJU tematik, atau PJU bercorak seni berornamen kuda Kuningan. PJU jenis ini akan dipasang di seluruh obyek wisata, taman, dan sejumlah landmark Kuningan.
Lampu PJU tematik ini ditargetkan mulai dipasang awal Mei, salahsatunya obyek wisata Talaga Biru.
Kehadiran PJU tematik ditempat wisata diharapkan dapat memungkinkan pariwisata Kuningan, memperpanjang jam operasional hingga malam hari, dan membangkitkan perekonomian di masyarakat.