esatu.id- Diadaptasi dari novel. Karya-karya yang menggabungkan keanekaragaman budaya dan kuliner Nusantara dengan industri film Indonesia semakin berkembang. Penggemar film harus mengakui bahwa film diadaptasi novel Indonesia menjadi salah satu pilihan mereka yang paling favorit.
Film-film yang terinspirasi dari novel ini tidak hanya menghibur, tetapi mereka juga bisa membuat kamu tertawa. Berminat? Lihat rekomendasi film dan serial kuliner Nusantara yang diadaptasi dari novel. Ingatlah untuk menghindari puasa!
1. Sang Penari (2011)
Film ini, yang di rilis pada 10 November 2011, diadaptasi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari yang sangat terkenal yang diterbitkan pada tahun 1982. Kisah Sang Penari menceritakan kehidupan di Pulau Belitung, yang terkenal dengan hasil laut yang melimpah.
Di desa kecil Dukuh Paruk, Sang Penari mengisahkan kisah tragis tentang cinta. Berawal dari Rasus, seorang pemuda desa yang jatuh cinta pada penari ronggeng Srintil. Seluruh warga Dukuh Paruk akan memiliki ronggeng, bukan hanya Rasus.
Rasus meninggalkan Dukuh Paruk untuk menjadi tentara setelah merasa cintanya di rampas. Waktu berlalu, dan Rasus harus membuat pilihan sulit antara cintanya pada Srintil dan setia pada negara. Namun, Srintil telah pergi ketika dia akhirnya memutuskan.
Setelah sepuluh tahun mencari, dia akhirnya menemukan jejak kekasihnya yang hilang. Selain cerita cinta yang mengharukan, Sang Penari menawarkan ikan bakar dan kerang hijau, yang merupakan makanan khas Pulau Belitung.
2. Madre (2013)
Di ambil dari buku berjudul sama yang di tulis oleh Dee Lestari tahun 2011, film ini di rilis pada 28 Maret 2013 dan di sutradarai oleh Benni Setiawan. bintang Vino G. Bastian, Laura Basuki, dan Didi Petet.
Seorang Tansen (Vino G. Bastian) adalah cucu pemilik toko roti Tan de Bakker, Tan Sin Gie. Dia juga mewarisi toko roti terlantar yang terkenal Tan de Bakker dan kunci lemari es yang berisi adonan roti spesial bernama Madre dari kakeknya.
Awalnya Tansen ingin menjual resep Madre pada Meilan, seorang pengusaha roti, tetapi dia menolak. Melihat kesedihan Pak Hadi, pegawai setia Tan de Bakker, dan karyawannya, Tansen mulai membangun kembali toko roti kakeknya.
3. Tabula Rasa (2014)
Tabula Rasa, yang di adaptasi dari karya Ratih Kumala, di sutradarai oleh Adriyanto Dewo dan di rilis pada september 2014 lalu. Di bintangi oleh Jimmy Kobogau, Dewi Irawan, Yayu Unru, dan Ozzol Ramdan, film ini mengangkat kekayaan kuliner Indonesia.
Hans (Jimmy Kobogau) adalah seorang pemuda dari Serui, Papua, yang bermimpi menjadi pemain bola profesional dalam Tabula Rasa. Hans pergi ke Jakarta untuk mewujudkan mimpinya. Namun, sayangnya, mimpinya tidak menjadi kenyataan, dan ia akhirnya menjadi gelandangan. Hans yang putus asa akhirnya berniat untuk mati.
Beruntung, Mak (Dewi Irawan), pemilik rumah makan Padang, menemukan Hans tergeletak di jembatan penyebrangan dan berhasil menyelamatkannya. Setelah di selamatkan, Hans mulai membantu menghidupkan kembali rumah makan milik Mak, meskipun dia sempat di tolak oleh juru masaknya, Parmanto (Yayu Unru).
4. The Wedding & Bebek Betutu (2015)
Berdasarkan skenario yang di tulis oleh Tantri Arinta dan S. Tomo, film ini di produksi oleh Awan Sinema Kreasi (ASIK Production) dan di sutradarai oleh Hilman Mutasi. Di bintangi oleh Tora Sudiro, Omesh, dan Aming.
cerita tentang Angga (Sogi Indra Dhuaja), manajer hotel di Bandung. Dalam waktu 24 jam, Angga harus menyiapkan pesta pernikahan Edo Wicaksono dan Pradiastuti Wicaksono, putra ningrat Jawa.
Sebaliknya, sabotase hampir menggagalkan pesta. Angga berusaha menggagalkan rencana jahat tersebut dengan bantuan “The Crew”, yang terdiri dari Janu, Timun, Buluk, Nobi, dan Mayo. Meskipun Janu tidak suka bebek, Pak Edo meminta bebek betutu. Jadi, mereka harus mencari juru masak bebek betutu Bandung.
5. Filosofi Kopi (2015)
Filosofi Kopi, seperti Madre, di dasarkan pada buku berjudul sama yang di tulis oleh Dee Lestari. Film ini mengisahkan persahabatan Ben (Chico Jericho) dan Jody (Rio Dewanto) yang berjuang untuk membuat kopi yang enak. Filosofi kopi menawarkan banyak pelajaran tentang kehidupan, persahabatan, dan dunia perkopian.
Dua sahabat berjuang untuk membayar hutang besar orang tua mereka dalam film ini. Jodi, yang memiliki kedai kopi yang di wariskan dari orang tuanya, menolak untuk menjualnya, meskipun itu adalah cara yang paling mudah untuk membayar hutang. Dia selalu mengingat sahabatnya Ben, barista di kedai kopinya.
Hanya dengan nekat, Ben dan Jodi pergi ke kota Malang untuk menemukan racikan kopi terbaik. Setelah tiba di sana, Ben tersentuh dan teringat masa kecilnya bersama ayahnya. Ini membuatnya menyadari perjuangan dan kesulitan yang menyertai kehidupan petani kopi dan kenikmatan yang di hasilkan dari secangkir kopi.
6. Filosofi Kopi 2 (2017)
Film Filosofi Kopi 2, sequel dari film pertamanya, mengikuti kisah Ben dan Jody yang menjual kedai kopi mereka untuk menjual kopi yang mereka buat ke seluruh Indonesia. Namun, perjalanan mereka tidak berhasil.
Ketika Aga, Aldi, dan Nana memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan mereka masing-masing, masalah meningkat. Sekarang Ben dan Jody harus mengubah rencana mereka dan memiliki harapan baru; mereka harus pulang ke Jakarta dan mendirikan kedai kopi terbaik di kota itu.
Ben dan Jody tidak selalu berjalan lancar. Jody merasa diri nya hanyalah bayang-bayang dari ambisi Ben, dan di tengah-tengah, mereka bertemu dengan dua wanita. seorang investor dan barista Tarra dan Brie.
7. Aruna & Lidahnya (2018)
Film ini, yang diadaptasi dari novel yang sama yang di tulis oleh Laksmi Pamuntjak, bercerita tentang Aruna dan tiga sahabatnya saat mereka menyelidiki flu burung. Aruna bekerja di rumah sakit. Selama investigasi, mereka menghadapi banyak masalah dan menikmati makanan di setiap tempat yang mereka kunjungi.
Karena karakter masing-masing yang unik dan saling bertabrakan, perjalanan mereka terasa istimewa. Selain itu, di bintangi oleh artis terkenal seperti Dian Sastrowardoyo sebagai Aruna, Nicholas Saputra sebagai Bono, Oka Antara sebagai Faris, dan Hannah Al Rashid sebagai Nad.
Film ini menceritakan tentang Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, dan Singkawang, dan menampilkan makanan lokal. Aruna dan Lidahnya mengajak penonton mencicipi makanan Indonesia yang lezat seperti soto, gudeg, sate, dan banyak lagi yang pasti akan membuat kamu lapar.
8. Antologi Rasa (2019)
Antologi Rasa, adaptasi dari buku best seller yang di tulis oleh Ika Natassa dengan judul yang sama, bercerita tentang percintaan yang rumit antara empat banker yang bersahabat. Mereka secara rahasia menunjukkan cinta satu sama lain. Harris (di perankan oleh Herjunot Ali), Keara (di perankan oleh Carissa Perusset), Ruly (di perankan oleh Refal Hady), dan Denise (di perankan oleh Atikah Suhaime).
Harris memiliki perasaan pada Keara, tetapi Keara mencintai teman sekantornya, Ruly, yang telah menjadi pacarnya selama empat tahun. Ruly hanya menganggap Keara sebagai sahabat baiknya, meskipun Keara merasa Ruly adalah orang terbaik baginya. Sebaliknya, Ruly terus mencoba untuk melupakan Denise, yang sudah menemukan cintanya dan menikah dengan orang lain.
Walaupun bergenre romansa, film ini memiliki banyak adegan makanan yang membuat penonton merasa seperti mereka berada di luar negeri. Antologi Rasa menggambarkan perasaan seseorang dari sudut pandang masing-masing karakter. bagaimana setiap tokoh takut untuk mengungkapkan perasaannya demi menjaga pertemanan mereka.
9. Saiyo Sakato (2020)
Dengan judul “Saiyo Sakato”, yang berarti “Seiya Sekata” dalam Bahasa Minang, serial drama yang di garap oleh Gina S Noer ini mengangkat kisah drama keluarga yang berfokus pada masalah poligami dengan sedikit komedi yang mampu membuat penonton terhibur dan terbahak-bahak.
Saiyo Sakato bercerita tentang Mar (Cut Mini) dan Nita (Nirina Zubir) yang baru saja mengetahui bahwa mereka memiliki pasangan. Fakta menyakitkan ini baru mereka ketahui setelah kematian pemilik restoran Minang Da Zul (Lukman Sardi).
Mereka berbagi suami dan juga mengelola restoran Minang bernama Saiyo Sakato. Selain itu, Da Zul memberi Mar dan Nita buku resep. Ketika Mar tidak senang dengan tindakan Nita yang nekat membuka restoran Minang serupa persis di seberang restorannya.
10. Rahasia Rasa (2024)
Film ini, yang di sutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Fey Hero, di bintangi oleh Jerome Kurnia, Nadya Arina, Yatti Surachman, dan Slamet Rahardjo, akan di rilis pada kuartal pertama 2024.
Terinspirasi dari buku resep masakan legendaris Mustikarasa, yang merupakan satu-satunya buku resep masakan resmi yang di terbitkan oleh pemerintah Indonesia. Buku ini berisi sekitar 1500 resep masakan nusantara, beberapa di antaranya di ciptakan oleh Presiden Sukarno sendiri.
kisah tentang chef jenius Ressa (Jerome Kurnia) yang mencoba memulihkan indra pengecapnya yang hilang dengan bantuan chef rumahan Tika (Nadya Arina), yang merupakan pewaris buku Mustikarasa. Mereka juga jatuh cinta secara kebetulan.
Kisah cinta mereka, bagaimanapun, tidak mudah. Film ini penuh dengan dinamika yang kaya dan menarik berkat gangguan yang berasal dari Broto, ayah Dinda (Slamet Rahardjo), dan Ressa, mantannya (Valerie Thomas).
Tidak ada salahnya menonton film dan serial televisi yang diadaptasi dari novel ini sambil ngabuburit. Selain menampilkan adegan kuliner yang menggugah, jalan ceritanya juga mengandung banyak pelajaran yang dapat di petik. Meskipun demikian, sangat di sarankan untuk menonton film ini setelah berbuka puasa jika kamu tidak tahan dengan adegan-adegan hadiah kulinernya.