Bukan Pencernaan yang Terdampak Saja, lho: Inilah Dampak Makan Seblak Terlalu Sering, Risiko Hipertensi Naik!

dampak makan seblak: fimela.com

esatu.id- Dampak makan seblak. Tidak ada yang tidak tahu seblak. Anak muda menyukai makanan yang berasal dari Jawa Barat ini karena rasanya yang lezat dan harganya yang terjangkau. Seblak sangat baik di makan pada malam hari karena sangat hangat dan pedas.

Seblak terdiri dari kerupuk kenyal yang telah di rendam sebelumnya dan bumbu halus, seperti cikur atau kencur, bawang merah, bawang putih, cabai, dan kemiri. Selain itu, ada telur, mi, berbagai jenis bakso, potongan ikan, sayuran, jamur, dan bahkan ceker ayam.

Apa dampak makan seblak terlalu sering? Ini adalah sesuatu yang mungkin terjadi pada kamu di masa depan.

1. Terlalu pedas, bisa menyebabkan sakit perut dan diare

Siapa yang menganut prinsip “makin pedas, makin nikmat” saat memesan seblak level sepuluh? Ini jelas kebiasaan yang tidak baik, terutama jika di lakukan terlalu sering.

Kapsaisin, senyawa fenolik yang memberikan rasa pedas pada cabean, di produksi oleh setiap tanaman dari genus Capsicum dalam jumlah yang berbeda.

Baca Juga: Hari Valentine Bukan Tradisi dalam Islam: Hari Valentine Menurut Islam, Apakah Hukumnya Haram?

Mengonsumsi makanan pedas terlalu sering dapat menyebabkan sakit perut, diare, sakit tenggorokan, dan rasa terbakar saat buang air besar. Oleh karena itu, kamu harus mengonsumsi cabai hanya dalam jumlah yang wajar.

2. Menggunakan makanan olahan, meningkatkan risiko sindrom metabolik

Seblak terdiri dari berbagai makanan olahan, seperti bakso ikan, sosis, dumpling keju, chikuwa, crab stick, fish roll, dan sejenisnya. Sebagai topping, makanan ini di tambahkan dan di sukai karena rasanya.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan 150 gram setiap hari meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik sebesar 7% (Diabetes Care, 2023).

Sekumpulan kondisi yang meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung koroner, dan stroke di kenal sebagai sindrom metabolik. Semua orang yang memiliki salah satu dari tiga kondisi ini mungkin menderita sindrom metabolik:

  • Lingkar pinggang yang besar atau kelebihan lemak di area perut.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kadar gula darah tinggi.
  • Kadar trigliserida tinggi.
  • Kadar high-density lipoprotein (HDL) yang rendah.

3. Tinggi natrium, bisa menyebabkan hipertensi

Berhubungan dengan poin sebelumnya, makanan olahan yang berlebihan dalam seblak dapat menyebabkan hipertensi. Ini karena kandungan natrium tinggi dari makanan olahan.

Menurut Fatsecret, satu buah cheese ikan dumpling mengandung 280 mg natrium, yang memenuhi 14% kebutuhan natrium kamu setiap hari. Sementara itu, chikuwa, cake ikan Jepang, mengandung 200 mg natrium, yang memenuhi 10% kebutuhan natrium kamu setiap hari. Ini tidak termasuk penyedap rasa dan garam yang di tambahkan ke dalam seblak.

Hipertensi, penyakit jantung, dan stroke dapat di sebabkan oleh konsumsi natrium yang berlebihan. Ini juga di kaitkan dengan penurunan fungsi ginjal, serta peningkatan risiko osteoporosis dan kanker lambung.

4. Tips makan seblak yang di rekomendasikan

Dengan mempertimbangkan beberapa persyaratan, makan seblak sah:

  • Memperbanyak asupan sayur. Biasanya, sayur yang di masukkan ke dalam seblak adalah sawi hijau atau sawi putih.
  • Menambahkan jamur, seperti jamur kuping atau enoki.
  • Memperbanyak protein, seperti telur ayam, telur puyuh, ceker, atau sayap ayam.

Baca Juga: Kamu Jangan Terburu-buru untuk Upgrade, ya! Inilah 5 Alasan Samsung Galaxy S23 Ultra Masih Layak di 2024

  • Menambahkan topping makanan olahan secukupnya dengan level kepedasan yang wajar.
  • Membatasi konsumsi seblak instan, terutama yang menggunakan bahan pengawet.

Dampak makan seblak terlalu sering dapat berbahaya bagi kesehatan. Sesekali tidak masalah, tetapi jangan terlalu banyak. Jangan lupa untuk mengikuti pedoman untuk pola makan yang sehat dan bergizi seimbang dan lebih banyak makan makanan utuh untuk kesehatan kamu. Kamu dapat mengikuti saran sehat untuk makan seblak di atas jika kamu ingin menikmatinya.