6 Ciri-Ciri Terkena Kolestrol Tinggi Yang Jarang Diketahui Banyak Orang

ciri terkena kolesterol/tribunhealth

esatu.id Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang perlu di waspadai, karena bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Meski begitu, ciri-ciri kolesterol tinggi sering kali diabaikan, karena dianggap hanya gejala kesehatan biasa.

Kolesterol sendiri sebenarnya adalah zat yang di butuhkan tubuh untuk membentuk membran sel, vitamin D dan hormon tertentu. Namun, bila kadar zat tersebut tidak terkendali atau meningkat hingga melebihi batas normal, hal itu bisa berbahaya untuk kesehatan.

Pertanyaannya, apa saja sih gejala kolesterol tinggi yang perlu di waspadai?

Ciri-ciri Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi biasanya di sebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, kurang berolahraga, merokok, dan terlalu banyak minum alkohol.

Terkadang, kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala apa pun, dan diam-diam bisa menumpuk di arteri atau pembuluh darah. 

Nah, endapan zat tersebut lama kelamaan akan mengurangi aliran darah melalui arteri yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Contohnya seperti nyeri dada, penyakit jantung, stroke, dan lain-lain.

Karena itu, mengenali ciri-ciri kolesterol tinggi sangat penting penting,  agar bisa di atasi sedini mungkin sebelum menyebabkan masalah serius.

baca juga : 5 Ciri-Ciri Terkena Asam Lambung Yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri kolesterol tinggi yang perlu di waspadai:

1. Sesak napas

Apakah kamu sering mengalami sesak napas? Sesak napas bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah kolesterol tinggi.

Hal itu bisa terjadi bila kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) menumpuk sebagai plak di arteri kecil jantung, dan menyebabkannya menyempit dan kaku.

Akibatnya, aliran darah akan berkurang dan menyebabkan orang yang mengalaminya  mudah merasa lelah dan sesak nap

2. Nyeri dada

Nyeri dada juga bisa menjadi ciri-ciri kolesterol tinggi, jadi sebaiknya jangan diabaikan. Kolesterol tinggi bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah jantung.

Bila hal tersebut terjadi, pengidapnya bisa mengalami gejala nyeri dada. Kondisi tersebut bisa menjadi awal mula terjadinya penyakit jantung atau serangan jantung sebagai komplikasi kolesterol tinggi.

3. Leher terasa pegal

Ketika kadar kolesterol meningkat, beberapa pembuluh darah di dalam tubuh bisa tersumbat yang memengaruhi sirkulasi darah di kepala. Hal itu bisa menyebabkan keluhan seperti rasa pegal atau nyeri di punggung dan leher.

baca juga : Ketahui Ciri Terkena, Faktor Resiko, Jenis Penyakit Batu Ginjal

4. Nyeri kaki

Apakah kamu sering mengalami nyeri kaki, sehingga membuat kamu kesulitan berjalan dan beraktivitas? Nyeri kaki memang bisa saja disebabkan karena terlalu lama berjalan kaki atau yang lainnya.

Namun, bila gejala tersebut berlangsung konstan, tidak ada salahnya untuk mencoba mengukur kadar kolesterolmu.

Pasalnya, kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri kaki, sehingga menimbulkan gejala berupa nyeri kaki.

5. Mati rasa di kaki

Tidak hanya rasa nyeri, mati rasa di kaki juga bisa menjadi ciri-ciri kolesterol tinggi lainnya yang terjadi akibat perkembangan plak di arteri.

Penumpukan plak dalam aliran darah bisa mencegah darah yang kaya akan oksigen mengalir ke lengan dan kaki.

Hal itu bisa menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa yang tidak nyaman. Gejala lain dari kolesterol tinggi di kaki, antara lain kaki dingin, luka yang tidak kunjung sembuh dan kram.

6. Kuku berwarna kekuningan

Penumpukan plak di arteri juga bisa membatasi aliran darah ke kuku. Hal itu bisa menyebabkan kuku memiliki garis-garis gelap di bawahnya yang biasanya searah dengan arah pertumbuhan kuku.

Itulah beberapa ciri-ciri kolesterol tinggi. Namun, kolesterol tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala sampai hal itu menyebabkan kondisi medis darurat, seperti serangan jantung atau stroke. 

Karena itu, National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) menyarankan untuk melakukan skrining kolesterol pertama antara usia 9 dan 11, dan kemudian diulang setiap lima tahun setelah itu.