Mengenal Chip Neuralink Yang Bisa Ditanam Pada Otak Manusia

chip otak neuralink/techo.id

esatu.id Miliarder Elon Musk mengumumkan perusahaan neuroteknologi miliknya, Neuralink, berhasil menanam chip di otak manusia untuk pertama kalinya.

Menurut Musk, chip bisa mengontrol gawai atau gadget cukup lewat pikiran.
Lewat cuitannya, Musk menyebut manusia pertama sudah menerima implan produk Neuralink, perusahaan rintisan implan otak miliknya. Dia berkata pasien sudah pulih dengan baik.

“Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan,” katanya via akun X @elonmusk.

Elon Musk tanam chip di otak sekaligus perkenalan akan produk pertama Neuralink yakni Telepathy

Menurut Musk, pengguna awal produk ini adalah mereka yang kehilangan fungsi anggota tubuhnya.

baca juga : 8 Ciri-ciri Orang Jenius dengan IQ Tinggi Menggali Kepintaran yang Luar Biasa

“[Chip] memungkinkan kontrol atas ponsel atau komputer Anda, dan melalui chip [untuk] hampir semua perangkat, hanya dengan berpikir,” cuitnya

Dia mengajak netizen membayangkan seorang Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat ketimbang juru ketik atau juru lelang. Hawking adalah ahli fisika asal Inggris. Penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang di deritanya sejak usia 21 tahun membuatnya lumpuh dan mengandalkan kursi roda untuk mobilitas.

Rencana uji coba tanam chip di otak sudah di suarakan perusahaan sejak tahun lalu

Chip di pasang oleh robot, lalu merekam dan mengirim sinyal otak ke sebuah aplikasi. Tujuan awalnya adalah “untuk memberi orang kemampuan untuk mengendalikan kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka sendiri.

Perusahaan mencari pasien dengan cedera tulang belakang leher atau ALS yang di arahkan untuk jadi partisipan penelitian selama enam tahun. Pasien menjalani 18 bulan kunjungan di rumah dan klinik lalu di ikuti kunjungan lanjutan selama lima tahun.

baca juga : 6 Tanda-tanda IQ Rendah Pemahaman dan Implikasinya

Elon Musk tanam chip di otak sepertinya bukan produk ‘iseng’. Pasalnya Neuralink mulai menawarkan implan otak pada pasien kelumpuhan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut tahun lalu untuk melakukan uji coba pertama untuk menguji implannya pada manusia.

Pada bulan September, Neuralink mengatakan bahwa mereka telah menerima persetujuan untuk melakukan uji coba pada manusia.

Melansir Reuters, perusahaan ini telah menghadapi berbagai tuntutan agar di periksa terkait protokol keselamatannya. Awal bulan ini perusahaan juga di denda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DOT) terkait pemindahan bahan berbahaya.

Perusahaan ini bernilai sekitar $5 miliar pada bulan Juni lalu, tetapi empat anggota parlemen pada akhir November meminta Komisi Sekuritas dan Bursa AS untuk menyelidiki apakah Musk telah menyesatkan para investor mengenai keamanan teknologinya setelah catatan dokter hewan menunjukkan masalah pada implan pada monyet termasuk kelumpuhan, kejang, dan pembengkakan otak.