Biografi Princess Diana: Kisah Perjalanan Hidup Sang Putri Hatinya Rakyat

Princess Diana/New York Post
Princess Diana/New York Post

esatu.id – Princess Diana, atau Diana Frances Spencer, lahir pada 1 Juli 1961, di Sandringham, Norfolk, Inggris. Ia dikenal sebagai istri dari Pangeran Charles dari Wales, putra dari Ratu Elizabeth II, yang menjadi pusat perhatian dunia sejak pertunangan mereka pada tahun 1981 hingga tragisnya kepergiannya pada tahun 1997. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang biografinya, kehidupannya, kontroversialnya, dan bahkan sisi kebaikan hatinya.

Baca juga: Mengapa Negara Sering Mengganti Ibukota dan Alasan Spesifiknya

Princess Diana/New York Post
Princess Diana/New York Post

Awal Kehidupan dan Pernikahan

Diana adalah putri ketiga dari Edward John Spencer, seorang bangsawan, dan Frances Ruth Burke Roche. Kehidupan awalnya di isi dengan kehidupan pedesaan yang nyaman di Althorp, kediaman keluarga Spencer. Pada usia delapan tahun, kedua orang tuanya bercerai, yang menjadi titik awal perjalanan emosionalnya.

Pada tahun 1980, dia bertemu dengan Pangeran Charles, dan hubungan mereka dengan cepat berkembang. Mereka bertunangan pada Februari 1981 dan menikah enam bulan kemudian. Pernikahan mereka di siarkan langsung ke seluruh dunia dan di hadiri oleh jutaan orang.

Kehidupan sebagai Anggota Kerajaan

Setelah pernikahan, dia menjadi pusat perhatian media internasional. Dia dengan cepat memenangkan hati publik dengan kehangatan, kecantikan, dan dedikasinya pada amal. Namun, hubungannya dengan Pangeran Charles menjadi semakin tegang, dan kabar perselingkuhannya mulai muncul di media.

Meskipun terkenal karena kecantikannya, dia juga di kenal karena karyanya dalam bidang amal. Dia aktif terlibat dalam lebih dari 100 organisasi amal, terutama yang terkait dengan kesejahteraan anak-anak, penyakit, dan bencana.

Perceraian dan Tragedi

Pada tahun 1992, Pangeran dan Putri Wales mengumumkan perceraian mereka, yang menjadi perhatian publik yang besar. Pada tahun 1995, perceraian mereka resmi, dan dia kehilangan gelar “Yang Mulia”.

Tragedi besar datang pada 31 Agustus 1997, ketika ia tewas dalam kecelakaan mobil di Paris. Kematian mendadaknya mengejutkan dunia dan memicu kesedihan global yang besar.

Kontroversi dalam Kehidupan

  1. Pernikahan yang Tidak Bahagia: Pernikahannya dengan Pangeran Charles tidak sesuai dengan gambaran bahagia yang di proyeksikan oleh kerajaan. Konflik dalam hubungan mereka menjadi sorotan utama media dan masyarakat.
  2. Kesehatan Mental: Dia terbuka tentang masalah kesehatan mentalnya, terutama tentang gangguan makan dan depresi pasca kelahiran anak-anaknya. Pengakuan ini memicu perdebatan tentang kesehatan mental di kalangan anggota keluarga kerajaan.
  3. Kontroversi Perselingkuhan: Tuduhan perselingkuhan antara ia dan Pangeran Charles, serta keterlibatan pihak ketiga seperti Camilla Parker Bowles, menjadi pusat perhatian media selama bertahun-tahun.
  4. Kehidupan Pasca-Perceraian: Setelah bercerai dari Pangeran Charles pada tahun 1996, dia masih menjadi sorotan media. Kehidupannya yang berkelana, termasuk hubungannya dengan Dodi Al-Fayed, anak dari pengusaha Mohamed Al-Fayed, menjadi bahan perbincangan.

Sisi Kebaikan

  1. Karya Amal: Diana di kenal karena keterlibatannya yang besar dalam amal. Dia aktif mendukung berbagai penyakit dan masalah sosial, termasuk HIV/AIDS, penghapusan ranjau darat, dan kesejahteraan anak-anak.
  2. Dekonstruksi Stigma: Dengan mengunjungi pasien AIDS dan orang yang terkena ranjau darat, dia membantu mengurangi stigma terhadap mereka yang terkena penyakit dan trauma.
  3. Kesadaran Publik: Kehadirannya di berbagai acara amal membantu meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu kemanusiaan dan kepedulian terhadap yang membutuhkan.
  4. Kepedulian terhadap Anak-anak: Dia sangat mencintai anak-anak dan berdedikasi untuk memberikan perhatian kepada yang membutuhkan, terutama di negara-negara berkembang.

Baca juga: Perayaan Hari International Women’s Day: Memperingati Peran Wanita di Berbagai Bidang

Warisan dan Pengaruh

Meskipun hidupnya singkat, dia mempunyai dampak yang besar di seluruh dunia. Dia di hormati karena kebaikan hatinya, dedikasinya pada karya amal, dan keberaniannya dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan publiknya. Warisan ia terus hidup melalui pekerjaan amal yang di lakukan oleh Putri William dan Putri Harry, anak-anaknya. Mereka meneruskan tradisi ibu mereka dan berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan yang dia mulai.

Diana, Putri Wales, tetap di kenang sebagai ikon kebaikan hati, keanggunan, dan belas kasih yang terus menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.