esatu.id – Kamu sering bepergian ke luar negeri menggunakan jalur udara atau menaiki pesawat terbang? Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?
Istilah ini cukup populer di gunakan di kalangan wisatawan pengguna trasportasi udara untuk menyebut sebuah taktik sebagai upaya dalam menghemat biaya ketika melakukan pembelian tiket pesawat.
Singkatnya, skiplagging adalah membeli tiket pesawat untuk turun di tengah perjalanan dan tidak meneruskan sisanya.
Skiplagging memanfaatkan penerbangan yang memiliki lokasi transit yang merupakan tujuan utama wisatawan.
Hal ini di karenakan tidak sedikit dari jenis penerbangan seperti ini yang menawarkan harga lebih murah di banding penerbangan langsung ke lokasi tujuan.
REMP-300-250Seseorang yang mendedikasikan hidupnya untuk perjalanan, Echo Wang, menjelaskan dengan lebih sederhana mengenai skiplagging.
Menurut dia skiplagging adalah membeli tiket multi-kota (A ke C melalui B) tetapi tutun di tujuan yang di inginkan (B) dan melewatkan perjalanan terakhir (B ke C).
“Hal ini di lakukan untuk menghemat uang karena tiket ini seringkali lebih murah di bandingkan penerbangan langsung dari A ke B,” ujar Wang seperti di lansir dari laman Travel and Leisure.
Meskipun praktik yang juga di kenal sebagai hidden city ticketing ini di nilai bisa menjadi jalan pintas untuk mengurangi budget perjalanan, skiplagging juga memiliki konsekuensi yang bisa merugikan penggunanya di kemudian hari.
Sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk menerapkan skiplagging ketika membeli tiket pesawat.