Penggunaan Ban Motor Yang Gundul Pada Kondisi Hujan Dapat Menyebabkan Risiko Yang Signifikan

sumber : inews.id

esatu.id Indonesia sudah memasuki musim hujan yang membuat pengendara motor harus meningkatkan kewaspadaan saat berkendara. Terutama kondisi ban yang dapat menentukan faktor keselamatan.

Pengendara harus memastikan kondisi ban memiliki ulir yang masih tebal agar mencengkram aspal dengan baik. Apabila ban sudah mulai habis, maka akan meningkatkan risiko tergelincir saat hujan.

“Penggunaan ban motor yang gundul pada kondisi hujan dapat menyebabkan risiko yang signifikan. Salah satu risiko utama adalah penurunan daya cengkeram yang memengaruhi kemampuan kendaraan untuk bersinggungan dengan permukaan jalan,” tulis Suzuki dalam keterangan persnya.

Tapak ban yang aus tidak lagi mampu mengekang air di antara alur-alur. Kondisi ini meningkatkan risiko tergelincir dan kehilangan kendali terutama saat berkendara pada permukaan jalan basah.

Seperti diketahui, ketika daya cengkeram menurun, waktu pengereman menjadi lebih lama dan meningkatkan peluang terjadi tabrakan. Bahkan pada kecepatan moderat kesulitan menghentikan kendaraan dapat berujung pada situasi yang mengancam keselamatan.

Sebab itu, pemahaman mengenai keterkaitan antara kondisi tapak ban dan risiko kecelakaan menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran pengendara. Selain itu, kendaraan dengan ban yang gundul juga dapat mengalami penurunan kontrol di jalan basah.

Berikut tanda-tanda ban motor gundul dan langkah pemeriksaan rutin

1. Perubahan pada Alur Ban

Tanda pertama ban motor yang gundul adalah adanya perubahan pada alur atau tapak ban. Cekungan yang terlihat jelas atau pola aus yang tidak merata dapat menjadi indikator awal ban mencapai batas usia pakai

baca juga : Motor Ganas Honda Giorno Asal Jepang Masuk Ke Indonesia! Simak Kualitasnya Yang Super Maksimal

2. Perubahan Karakteristik Berkendara

Jika pengendara merasakan peningkatan waktu pengereman atau penurunan daya cengkeram, ini dapat menjadi tanda bahwa daya cengkeram ban motor telah menurun. Perubahan dalam karakteristik berkendara seperti ini dapat menandakan kondisi yang mengkhawatirkan.

3. Pemeriksaan Visual Rutin

Melakukan pemeriksaan visual secara rutin adalah langkah kritis. Pengendara perlu memeriksa kondisi fisik tapak ban, mencari tanda-tanda aus atau cekungan yang tidak wajar, serta memastikan tekanan udara yang sesuai.

baca juga : Naik Moge Bisa Mendongkrak Performa Kamu: Rekomendasi Moge Bekas di Bawah Rp 100 Juta dan Tips Mendapatkan Moge Terbaik

4. Pengukuran Kedalaman Alur Ban

Pengukuran kedalaman alur ban dapat memberikan informasi lebih akurat tentang kondisi ban. Jika kedalaman alur sudah mencapai batas minimum, ini bisa menjadi tanda ban perlu segera diganti.

5. Pengecekan Kerusakan Struktural

Pengecekan visual terhadap tanda-tanda kerusakan struktural, seperti robekan atau goresan yang dalam, penting untuk memastikan kinerja ban tidak terpengaruh. Jika ada kerusakan struktural, penggantian ban harus dilakukan secepatnya.