ESATU.ID – Sukses sejak kecil, Ibrahim Alkatiri atau yang biasa dikenal Baim, 2 setengah tahun hidupnya sudah begitu banyak diguyur rezeki.
Rumah mewah, kendaraan bagus, barang-barang mahal dan masih banyak relung-relung kesenangan lain yang bisa dinikmati Baim.
Tapi seiring bertambah usia, segala jerih payah Baim hilang satu per satu.
Baim menyebutkan bahwa saat ia syuting 17 tahun yang lalu bayaran perepisode 15 juta, ia juga menyebutkan bahwa satu hari 1 episode yang mana jika di jumlahkan bayaran Baim perbulan mencapai 450 juta rupiah.
Lalu, bisa di bayangkan dengan penghasilan ratusan juta dalam waktu cepat, Baim seharusnya sudah hidup enak dengan menikmati banyak asset dan Tabungan berlimpah.
Tapi baru-baru ini terkuak, bahwa uang hasil jerih payah Baim selama syuting dahulu di duga di bawa kabur oleh Ayah kandungnya sendiri.
Ironisnya, nominal Tabungan tersebut mencapai 16 miliar rupiah.
“Aku nih ya om ya terakhir hartaku depan mata yang aku lihat asset depan mata yang punya aku yang emang aku tahu itu Cuma ada rumah dua dan yang satu di jual sama Ayahku 1,3 miliar dan yang satu sampai sekarang masih ada belum di jual dan itu suratnya kalua gak salah nenek siapa aku lupa, aku jujur aku gak tau surat rumah itu di mana ya karena sekarang ini rumah aku” ucap Baim pada salah satu podcast.
Belum di ketahui pasti apa alasan sang ayah tega membawa kabur Tabungan miliknya. Hanya saja setiap kali Baim meminta uangnya Kembali tapi jawaban dari sang ayah membuat Baim benar-benar terhentak.
Namun yang membuat Baim terguncang Sebagian asset yang konon menjadi hasil jerih payah selama syuting di duga telah lama di jual ayahnya.
Sampai saat ini, Baim tak bisa menghubungi ayahnya. Kabar terakhir sang ayah berada di Australia, namun saying seluruh komunikasi mereka terputus.
Sementara rumah yang konon di jual dengan harga 1,3 miliar rupiah kini telah beralih fungsi sebagai rumah kontrakan dan tempat usaha pulsa.
Sekian tahun menyimpan cerita pahit, Baim akhirnya tumpahkan semuanya. Walau berat hati, setidaknya Baim bisa bernafas lega.
Namun yang cukup mengejutkan publik, bukan saja persoalan asset dan Tabungan yang raib. Ia juga mengaku sudah lama tak di nafkahi ayahnya.
Bahkan selama sekolah di pesantren sang ibundalah yang menjadi tulang punggung keluarga.
Pada Baim Alkatiri kendati apa yang di lakukan sang ayah teramat menyakitkan, tapi Baim tak menaruh rasa dendam sedikit pun.