asal usul gerabah yakni kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.

asal usul gerabah yakni kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.
asal usul gerabah yakni kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.

eSatu.id,Cirebon-Siapa di sini yang suka banget sama kerajinan yang namanya gerabah,iyap betul sekali pada jaman dahulu gerabah sangat terkenal banget di indonesia dan biasanya tidak banyak orang yang tahu mengenai asal usul gerabah,untuk itu kita akan bahas hal itu.

Gerabah di perkirakan telah ada sejak masa prasejarah, tepatnya setelah manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam.

Situs-situs arkeologi di Indonesia, telah di temukan banyak gerabah yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga atau keperluan religius seperti upacara dan penguburan.

baca juga:Kenali 5 Tanda Berat Badan Naik,Yuk Timbang Sekarang Juga.

Gerabah yang paling sederhana di bentuk dengan hanya menggunakan tangan, yang berciri adonan kasar dan bagian pecahannya di penuhi oleh jejak-jejak tangan (sidik jari), bentuknya pun kadang tidak simetris.

Selain di buat dengan teknik tangan, gerabah yang lebih modern di buat dengan menggunakan tatap batu dan roda putar.

Pada awalnya, gerabah di buat dengan bentuk polos dan mudah rapuh, tetapi saat ini tembikar tersedia dalam berbagai macam bentuk, motif, gambar, atau lukisan khas dan daya tahan lebih lama.

Perkembangan Indonesia di bawa melalui kebudayaan Sa Huynh, suatu kebudayaan kuno di daerah Vietnam selatan (Champa) yang terkenal akan seni gerabah dan tembikar kunonya.

Gerabah merupakan suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang di bakar, seperti, genteng, porselin, dan sebagainya. Gerabah telah di kenal sejak zaman prasejarah, dan biasanya di gunakan sebagai alat rumah tangga.

Dalam ilmu purbakala (arkeologi), istilah lain gerabah atau keramik tradisional ini adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar.

Istilah tersebut di pergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat dan di temukan di tempat-tempat pemakaman zaman prasejarah.

Barang-barang tanah bakar yang di temukan di luar sarkofagus (peti mati dari batu) berupa jembung, piring-piring kecil, periuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan sebaginya.

Mengutip buku Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, gerabah atau tembikar di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum yang di temukan di beberapa tempat di Indonesia.

Sisa-sisa gerabah dari sejak bercocok tanam telah di temukan di Banyuwangi (Jawa Timur), Kelapa Dua Bogor (Jawa Barat), Kalumpang dan Minanga Sipakka (Sulawesi), dan di sekitar danau Bandung (Jawa Barat).

Teknik proses pembuatan gerabah dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional.

Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala.

Teknik proses pembuatan gerabah seperti itu masih di gunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia.

Untuk mendapatkan gerabah yang menarik, salah satu yang di lakukan oleh pembuat gerabah adalah dengan memberikan motif hias pada gerabah.

Pada gerabah yang di gunakan untuk rumah tangga biasanya bermorif sederhana atau polos, sedangkan gerabah-gerabah untuk kepentingan lain tentunya memerlukan motif yang lebih baik.

Proses Pembuatan Gerabah yang merupakan keramik di buat oleh para perajin tradisional,Gerabah di buat dengan membentuk tanah liat menjadi suatu objek, yang umumnya menggunakan tangan. 

Secara umum, pengertian gerabah adalah salah satu jenis barang yang di buat dari bahan khusus dan juga keahlian khusus.

Gerabah juga dapat kita temukan dalam keseharian kita. Beberapa macam gerabah meliputi piring, kendi, guci, tempayan, anglo, kuali, celengan, dan pot,untuk itu selamat mencoba.