Kabupaten Cirebon masih berkontribusi cukup tinggi dalam kasus stunting di Jawa Barat. Meski demikian, Pemprov mentargetkan di tahun 2024 zero kasus.
Setiap tahun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menekankan pada setiap daerah agar dapat mengurangi angka stunting di masing-masing kota kabupaten.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jabar mencapai 20,2 persen pada 2022. Angka tersebut menurun 4,3 poin dari tahun sebelumnya, yang mana pada 2021 prevalensi balita stunting 24,5 persen.
Ketua Pokja 4 PKK Provinsi Jawa Barat, Eti berharap, di 2023 ingin menurunkan kembali di 19,2 persen. Bahkan Pemprov menargetkan tahun 2024 zero kasus stunting. Tentu saja keberhasilan itu bisa diraih jika seluruh daerah mampu bekerjasama mengentaskan stunting.
Sementara, tidak hanya penanganan pada balita yang terkena stunting, justru penanganan stunting harus dilakukan lebih dini, mulai dari pra nikah, usia pernikahan yang harus matang hingga pemeriksaan bayi pada saat dikandungan.