esatu.id- Alasan tempe jadi lauk terbaik. Siapa yang tidak tahu tempe? Lauk murah, sehat, dan enak ini di sukai orang Indonesia sebagai pengganti nasi. Bahkan, tempe menjadi pilihan daging yang populer di seluruh dunia bagi mereka yang tidak makan daging atau vegetarian.
Tahukah kamu bahwa tempe adalah lauk yang ideal untuk sahur dan berbuka puasa? Tempe tidak hanya murah, enak, dan mudah di olah menjadi berbagai jenis makanan, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan kamu selama berpuasa. Apa itu? Yuk, simak lima alasan mengapa tempe jadi lauk terbaik untuk sahur dan berbuka puasa yang akan datang!
Alasan Tempe Jadi Lauk Terbaik
1. Tempe bikin perut kenyang lebih lama
Salah satu makanan yang mengandung banyak protein adalah tempe, yang memiliki 31 gram protein per semangkuk (166 gram). Selain itu, ia memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada tahu, menurut analisis yang di lakukan oleh Healthline. Dalam 84 gram tempe, ada 15 gram protein, sedangkan dalam 84 gram tahu hanya ada 6 gram protein.
Dalam sebuah studi yang di terbitkan pada tahun 2015, protein kedelai yang terkandung dalam tempe dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi lapar, dan membantu menurunkan berat badan. Tempe, contoh kedelai berprotein tinggi, telah terbukti meningkatkan nafsu makan, rasa kenyang, dan kualitas diet. Selain itu, jika di bandingkan dengan makanan tinggi lemak, efeknya jauh lebih baik.
Baca Juga: Hempas Kotoran dengan Cara Mudah: Inilah 4 Cara Aman Membersihkan Jamur Tiram Siap Dimasak
Sampai di sini, protein kedelai dan protein daging sama-sama efektif dalam mengontrol nafsu makan. Makan protein tinggi berbasis kedelai dan daging dapat menurunkan berat badan, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan rasa kenyang, tanpa membuat perbedaan yang signifikan dalam jumlah protein. Penelitian ini di publikasikan pada tahun 2014 dalam The American Journal of Clinical Nutrition. Jadi, jika kamu membuat tempe sebagai lauk saat sahur atau berbuka puasa, kamu tidak perlu khawatir akan cepat lapar.
2. Selama berpuasa, tempe membantu menjaga bakteri pencernaan yang baik
Selain menjadi sumber protein, tempe juga merupakan sumber probiotik yang paling mudah di akses. Tempe, makanan probiotik, memiliki kemampuan untuk mempengaruhi mikrobiom usus, menurut artikel di Healthline. Selain itu, tempe mengandung banyak prebiotik, atau serat, yang membantu membangun bakteri baik dalam sistem pencernaan.
Baik tempe kedelai maupun kacang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di dalam usus, menurut sebuah penelitian yang di terbitkan pada tahun 2013 oleh Polish Journal of Microbiology. bahkan tempe goreng Tempe kacang dan kedelai yang di goreng juga meningkatkan jumlah bakteri baik.
Banyak bakteri baik dalam usus ini menghasilkan asam lemak rantai pendek atau asam lemak rantai pendek. Laman BBC Good Food melaporkan bahwa senyawa ini memiliki efek positif pada usus kita dan kesehatan kita secara keseluruhan. Tempe tidak hanya membuat perut kenyang lebih lama, tetapi juga membantu menjaga usus kamu tetap sehat selama berpuasa.
3. Tempe membantu memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari
Tempe berbeda dari olahan kedelai lainnya karena lebih tipis dan padat. Memiliki banyak mineral selain protein. Selain itu, tempe mengandung mangan, magnesium, fosfor, riboflavin, niacin, kalsium, dan zat besi, menurut Healthline. Itu sangat lengkap, bukan? Selain itu, tempe tidak mengandung banyak karbohidrat atau natrium.
Menurut Very Well Fit, vitamin B seperti niacin dan riboflavin membantu tubuh menghasilkan energi dan sel darah merah. Selain itu, tempe mengandung vitamin B6 dan folat, yang keduanya sangat penting untuk kesehatan saraf. Selain itu, ada magnesium dan kalsium untuk meningkatkan kekuatan tulang dan gigi. Kemudian, potasium untuk menjaga otot sehat.
Menariknya, meskipun protein nabati tidak memenuhi kebutuhan sembilan asam amino esensial tubuh, produk kedelai seperti tempe memenuhi semua kebutuhan ini. Salah satu asam amino ini adalah leusin, isoleusin, dan valin, yang sangat bermanfaat untuk pembangunan otot. Makan tempe untuk sahur dan berbuka puasa tidak membuat kamu lemas atau letih.
4. Tempe kaya antioksidan untuk lawan radikal bebas
Isoflavon, senyawa tumbuhan alami yang memiliki sifat antioksidan, memiliki peran dalam mengurangi stres oksidatif dalam kedelai. Penumpukan radikal bebas di kaitkan dengan banyak penyakit berbahaya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Sangat menarik bahwa tempe mengandung lebih banyak isoflavon daripada tahu—sekitar 17–21 mg isoflavon per 85 gram tahu, menurut Healthline. Sebaliknya, tempe mengandung 10–30 mg isoflavon per 85 gram.
Tidak hanya itu, orang bilang tempe lebih baik daripada produk kedelai lainnya. Kenapa? Isoflavon dalam kedelai dan tempe di bandingkan dalam studi yang di terbitkan pada tahun 2015 dalam jurnal Pharmaceutical Biology. Hasilnya menunjukkan bahwa tempe memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi.
5. Tempe salah satu sumber kalsium terbaik
Kamu tidak ingin mengalami penurunan kekuatan tulang akibat kekurangan kalsium selama berpuasa? Jangan khawatir; tempe juga mengandung banyak kalsium tanpa lemak. Sebuah semangkuk tempe (166 gram) mengandung 184,3 mg kalsium, menurut laman Very Well Fit. Itu sama dengan 2/3 kalsium dalam semangkuk susu penuh krim atau susu penuh. Selain itu, tempe menyerap kalsium dengan cara yang sama seperti susu.
Tempe juga merupakan sumber kalsium yang aman, dan tidak menyebabkan kembung. Oleh karena itu, tempe dapat di gunakan sebagai pengganti kacang-kacangan bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan seperti IBS atau sindrom iritasi usus besar.
Apakah kamu sudah yakin bahwa tempe adalah lauk yang paling cocok untuk sahur dan berbuka puasa? Tempe adalah makanan murah dan kaya nutrisi. Kamu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kamu dengan berpuasa seharian penuh. Jangan lupa untuk melengkapi menu sahur dan berbuka dengan protein tambahan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Salam Ramadhan!