Al Abbas bin Abdul Muthalib: Kisah Sahabat Mulia Nabi Muhammad SAW

Al-Abbas bin Abdul Muthalib/Khazanah - Republika
Al-Abbas bin Abdul Muthalib/Khazanah - Republika

esatu.id – Islam tidak hanya mengajarkan keimanan, tetapi juga mempromosikan nilai-nilai persaudaraan, keadilan, dan kasih sayang. Dalam sejarah Islam, ada banyak sosok yang menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut, salah satunya adalah Al Abbas bin Abdul Muthalib, sahabat mulia Nabi Muhammad SAW. Kisah hidup Al-Abbas menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk memahami arti sejati dari persahabatan dan kesetiaan.

Baca juga : Al Abbas bin Ubadah bin Nahdhah: Kisah Sahabat Pilihan Nabi Muhammad SAW

Latar Belakang Al-Abbas bin Abdul Muthalib

Al-Abbas bin Abdul Muthalib lahir dari keluarga Quraisy, yang terkenal di kota Mekkah. Ia adalah saudara kandung dari Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Nabi Muhammad SAW. Meskipun Al-Abbas bin Abdul Muthalib tidak mengikuti jejak keislaman saudaranya, Abdullah, pada awalnya, ia kemudian memeluk Islam pada masa bersejarah yang krusial.

Pada awal kehidupan Islam, Al-Abbas belum menerima dakwah Nabi Muhammad SAW. Namun, ketika peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi, di mana Nabi Muhammad SAW di jemput ke langit, Al-Abbas mendengar kabar tersebut. Ketika ia tahu bahwa sang saudara, Muhammad, di angkat sebagai Rasul, Al-Abbas mulai mengarahkan hatinya pada kebenaran Islam.

Al-Abbas bin Abdul Muthalib akhirnya memeluk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah, tepat sebelum peristiwa Fathu Makkah (penaklukan Mekkah). Penerimaan Al-Abbas terhadap Islam bukan hanya sekedar konversi formal, tetapi juga di penuhi dengan keikhlasan dan ketulusan hati.

Perjalanan Al-Abbas bin Abdul Muthalib

Salah satu momen yang paling di kenang dari kehidupan Al Abbas bin Abdul Muthalib adalah ketika beliau bersama keluarganya hijrah dari Mekkah ke Madinah. Saat itu, ia menunjukkan ketulusan dan kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Abbas dengan sabar menghadapi segala kesulitan dan rintangan yang muncul selama perjalanan berbahaya tersebut.

Selain itu, pada Pertempuran Badar, Al-Abbas juga menunjukkan keteguhan dan kesetiaan yang luar biasa terhadap Rasulullah. Meskipun belum sepenuhnya beriman pada saat itu, Al-Abbas secara sukarela membantu dan memberikan dukungan kepada Nabi dan pasukan Muslim. Kepeduliannya terhadap kesejahteraan Rasulullah menggambarkan integritas dan kepribadian mulia Al-Abbas.

Baca juga : Kisah Abbad bin Bisyr bin Waqash, Sahabat Setia Nabi yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Islam

Namun, momen paling mengharukan dalam kehidupan Al Abbas bin Abdul Muthalib adalah ketika beliau bersama saudaranya, Ali bin Abi Thalib, berusaha menyelamatkan Hasan dan Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, pada hari perang Karbala. Meskipun saat itu Al Abbas bin Abdul Muthalib sudah menjadi sahabat yang taat, ia menunjukkan kesetiaan dan pengorbanan luar biasa di medan perang. Al Abbas bin Abdul Muthalib mengalami cobaan berat, tetapi ia tetap setia pada janji dan tanggung jawabnya. Namun, tragisnya, ia akhirnya gugur sebagai pahlawan yang penuh pengorbanan.

Kesimpulan

Kisah dari Al-Abbas bin Abdul Muthalib telah menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh umat Islam. Ia tidak hanya menunjukkan pentingnya taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tetapi juga betapa pentingnya kesetiaan, pengorbanan, dan cinta kasih dalam hubungan sahabat. Tak hanya itu, Al-Abbas adalah contoh nyata bahwa siapa pun, meskipun memiliki masa lalu yang mungkin tidak sempurna, dapat berubah menjadi individu yang saleh dan bermanfaat bagi umat.

Ketika kita merenung tentang hal yang di petik dari kisah Al-Abbas, kita tentunya di ingatkan akan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keadilan, keikhlasan, dan juga kasih sayang. Semua itu tentunya akan menciptakan fondasi masyarakat yang kuat dan juga harmonis. Dengan mengambil kisah inspirasi dari sahabat mulia ini, kita dapat lebih mendalam dan memahami makna sejati dari persaudaraan dalam Islam serta bagaimana kita dapat menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.