7 dan Contoh Dampak Negatif Kecerdasan Buatan di Bidang Industri.

7 dan Contoh Dampak Negatif Kecerdasan Buatan di Bidang Industri.
7 dan Contoh Dampak Negatif Kecerdasan Buatan di Bidang Industri.

eSatu.id,Cirebon-Pada artikel sebulmnya kita sudah membahas mengenai dampak dari kecerdasan buatan untuk diri manusia dan untuk kali ini kita akana membahas mengenai dampak negatif AI (Artificial Intelligence) di bidang bisnis dan industri.

AI atau Kecerdasan buatan memang telah merevolusi banyak aspek dalam hidup kita, mulai dari mobil otonom hingga asisten virtual. Namun di balik kecanggihannya terdapat sisi gelap yang sering kali terabaikan.

baca juga:Jangan Sampai Ketinggalan Info ! Dampak Kecerdasan Buatan atau (Artificial Intelligence).

Dampak Negatif AI di Bidang Bisnis dan Industri

1. Salah satu dampak negatif terbesar dari AI adalah potensi terjadinya pelanggaran data. Hal ini seiring dengan kemajuan AI, di mana sistem ini membutuhkan data dalam jumlah besar untuk berfungsi secara efektif.

Data tersebut seringkali mencakup informasi pribadi yang bersifat sensitif. Jika jatuh ke tangan yang salah, dapat menyebabkan pencurian identitas, kerugian finansial, dan konsekuensi berbahaya lainnya.

2. Kekhawatiran lainnya adalah bias yang bisa saja tertanam dalam algoritma AI. Algoritma ini sering di latih dengan data historis yang mencerminkan bias dan prasangka masyarakat, menyebabkan hasil yang diskriminatif.

Sebagai contoh, sistem AI yang di gunakan untuk perekrutan karyawan dapat melakukan diskriminasi terhadap kategori demografi tertentu, seperti perempuan atau orang berkulit berwarna, berdasarkan pola perekrutan masa lalu.

3. Selain itu, AI memiliki potensi untuk menghilangkan banyak pekerjaan, terutama dalam industri yang sangat bergantung pada tenaga kerja manual.

Pada tahun 2030, di prediksi hingga 800 juta pekerjaan bisa di gantikan oleh AI. Statistik mencengangkan ini hanya salah satu dari banyak cara AI mendisrupsi dunia kerja kita.

Dengan munculnya otomatisasi dan mesin berbasis AI, banyak pekerjaan berisiko di gantikan oleh teknologi, yang akan menyebabkan banyak orang menganggur dan kesulitan menemukan peluang karir baru.

4. Namun, bukan hanya persoalan lapangan pekerjaan yang di pertaruhkan. Penggunaan AI dalam proses pengambilan keputusan telah menimbulkan kekhawatiran etika, terutama di bidang yang sensitif seperti kesehatan dan penegakan hukum.

Algoritma AI hanya akan menghasilkan keadilan seadil data yang di gunakan untuk melatihnya, yang dapat menyebabkan hasil yang diskriminatif dan kurang pertanggung jawaban.

5. Kehadiran AI dapat merubah secara drastis struktur harga yang pastinya akan mempengaruhi model bisnis serta harga (pricing) suatu produk / jasa .

6. Dampak dari perkembangan AI dapat membuat perusahaan mesti mendefinisikan kembali penawaran nilai (value proposition) dari bisnis mereka.

Beberapa hal yang perlu di tinjau antara lain: alasan eksistensi sebuah bisnis, target pelanggan, produk, penentuan posisi, harga, dan kegiatan dukungan pelanggan .

7. Kemunculan AI dapat membuat usang sebuah produk yang telah mapan

Dahulu kemunculan smartphone telah membuat usang kamera Kodak. Dan sekarang, kehadiran generative AI membuat perusahaan pembuat sofware harus berusaha keras untuk dapat bertahan.

Kemampuan pemrograman menjadi lebih mudah, bahkan bagi orang awam. Hanya dengan bahasa sehari-hari, sebuah produk aplikasi atau workflow dapat di buat dengan teknologi natural language processing (NLP) tanpa harus menguasai suatu bahasa pemrograman.

Contoh Nyata Dampak Negatif AI

Bahaya kecerdasan buatan tidak hanya bersifat hipotetis; ada contoh nyata bisnis dan industri yang terpengaruh negatif oleh AI.

Pada tahun 2016, Microsoft meluncurkan chatbot bernama Tay di Twitter. Dalam waktu 16 jam, bot ini di matikan karena tweet yang bersifat merusak dan menyinggung perasaan .

Insiden ini menunjukkan potensi AI untuk meniru dan memperkuat perilaku manusia yang merugikan jika tidak di kontrol dan di pantau dengan benar.

Contoh lainnya adalah penggunaan AI dalam sistem peradilan pidana. Studi telah menunjukkan bahwa algoritma AI yang di gunakan untuk memprediksi tingkat residivisme sering menunjukkan bias rasial.

Mengakibatkan hukuman yang lebih berat bagi orang dengan kulit berwarna. Masalah ini merupakan ancaman serius terhadap keadilan dan integritas sistem peradilan.

Itu dia beberapa informasi mengenai dampak kecerdasan buatan di bidang industri,semoga bermanfaat.