eSatu.id,Cirebon-Atap pelana merupakan jenis atap yang terbentuk dari dua bidang miring yang saling berpotongan membentuk sudut.
Gaya atap ini meraih popularitas yang luas di seluruh dunia dan sering di gunakan pada berbagai jenis bangunan, termasuk rumah tinggal, komersial, dan industri.
Atap pelana memiliki keunggulan dan kelemahan tertentu, dan tersedia dalam berbagai pilihan material yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran masing-masing.
baca juga:Yuk Cari Tahu kelebihan Atap Pelana Jika Kita Menggunakn Nya.
Atap pelana juga mempunyai beberapa kekurangan yang perlu di pertimbangkan sebelum memilih gaya atap ini. Kekurangannya meliputi:
1.Atap Pelana Rentan Mengalami Keruntuhan
Kelemahan pertama atap pelana terletak pada kerentanannya terhadap keruntuhan, terutama di daerah yang sering terkena angin kencang.
Jika pemasangan dan keseimbangan atap pelana tidak di lakukan dengan tepat, terdapat risiko atap pelana tertiup angin dan dapat berpotensi roboh.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini selama proses pemasangan untuk menjamin kekokohan atap pelana.
2.Atap Pelana Rentan untuk Retak
Permukaan atap pelana yang memiliki bentuk segitiga cenderung lebih rentan terhadap retak, terutama akibat paparan sinar matahari dan hujan.
Meskipun demikian, penggunaan cat eksterior khusus dapat membantu mengurangi risiko terjadinya masalah ini. Perawatan dan pemeliharaan secara rutin juga dapat menjadi langkah preventif untuk menjaga keintegritasannya.
3.Beban Air Hujan Berisiko untuk Atap Pelana
Atap pelana, dengan hanya dua sisi miring, dapat mengalami aliran air hujan yang lebih deras saat cuaca buruk.
Sudut kemiringan yang berlebihan dapat menambah beban pada struktur atap, meningkatkan risiko keruntuhan.
Oleh karena itu, perlu perencanaan yang cermat untuk menghindari kemungkinan beban air yang berlebihan pada atap pelana dan menjaga kestabilan strukturnya.
4.Pemasangan Atap Pelana Harus Cermat
Pemasangan atap pelana membutuhkan perhitungan yang sangat cermat selama proses konstruksi. Penentuan kemiringan yang tepat menjadi kunci penting, dan di sarankan agar berada di rentang antara 30 hingga 40 derajat.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penumpukan air dan memastikan pelepasan ubin atau material atap lainnya berjalan dengan baik.
Keberhasilan pemasangan yang cermat akan berdampak positif pada kestabilan dan ketahanan atap pelana dalam jangka waktu yang panjang.
5.Kurang Efisien Dalam Penanganan Air Hujan
Atap pelana memiliki tantangan dalam efisiensi penanganan air hujan jika dibandingkan dengan atap yang berbentuk datar.
Karena bentuknya yang miring, air cenderung terkumpul di salah satu sisi atap, yang berpotensi menyebabkan genangan air.
Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan sistem pengaliran air yang efektif dan perawatan rutin untuk mencegah masalah kebocoran yang mungkin timbul jika air tidak di kelola dengan baik.
6.Atap Pelana Kurang Tahan Angin Kencang
Kelemahan atap pelana lainnya terletak pada ketahanannya terhadap angin kencang. Bagian atap yang lebih lebar pada atap pelana membuatnya kurang mampu menangani tekanan angin yang tinggi.
Sehingga dapat lebih mudah terdorong atau terangkat oleh angin kencang,Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan faktor ini dalam perencanaan dan konstruksi.
Atap pelana untuk memastikan keamanan dan ketahanannya dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem.
itu dia beberapa kekurangan atap pelana yang sering kita gunakan,sekalipun ada kelebihan pasti ada kekurangan ya juga,untuk itu selamat mencoba ya,salam membaca.