4 Pengobatan Myositis Yang Dilakukan Oleh Para Dokter !

4 Pengobatan Myositis Yang Dilakukan Oleh Para Dokter !
4 Pengobatan Myositis Yang Dilakukan Oleh Para Dokter !

eSatu.id,Cirebon- Penyakit myositis adalah kondisi medis yang di tandai dengan pembengkakan dan peradangan pada otot.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri otot hingga kelemahan pada berbagai anggota tubuh. Mari pahami lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, hingga pengobatan myositis dalam artikel berikut ini.

Myositis biasanya memengaruhi otot-otot yang di gunakan untuk bergerak, seperti otot lengan, bahu, kaki, dan pinggul.

baca juga:Kenali Penyebab Myositis Yang Cukup Membahaya Tubuh Kita !

Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi pada otot perut serta tulang belakang. Penderita myositis sering kali mengalami kelemahan otot pada bagian tubuh tertentu, di antaranya adalah mata, kerongkongan, dan diafragma.

Seperti yang telah di jelaskan bahwa miositis atau myositis adalah peradangan pada otot yang dapat merusak serat-serat dalam jaringan otot tersebut.

Pada dasarnya, myositis adalah penyakit autoimun. Kondisi ini dapat membuat sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan otot yang sehat, sehingga bisa menyebabkan peradangan kronis (jangka panjang).

Seperti yang telah di jelaskan bahwa miositis atau myositis adalah peradangan pada otot yang dapat merusak serat-serat dalam jaringan otot tersebut.

Pada dasarnya, myositis adalah penyakit autoimun. Kondisi ini dapat membuat sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan otot yang sehat, sehingga bisa menyebabkan peradangan kronis (jangka panjang).

Penyebab Myositis
Penyebab utama myositis adalah gangguan autoimun yang membuat sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat.

Sayangnya, belum di ketahui secara pasti apa penyebab gangguan autoimun tersebut. Namun, seseorang berpotensi mengalami myositis jika menderita penyakit autoimun lainnya, seperti:

Lupus.

Rheumatoid arthritis.

Scleroderma.

Selain karena penyakit autoimun, beberapa kondisi yang juga bisa menyebabkan terjadinya myositis adalah sebagai berikut:

1.Infeksi bakteri atau virus tertentu, seperti selesma, influenza, atau HIV.

2.Penyalahgunaan alkohol.

3.Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti statin, colchicine, omeprazole, dan lain sebagainya.

4.Cedera.

5.Rhabdomyolysis (kerusakan otot).

6.Di samping itu, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami myositis adalah:

7.Faktor usia. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada seseorang berusia 45–60 tahun.

8.Berjenis kelamin wanita.

9.Kelainan genetik.

10.Sering terpapar sinar matahari.

Diagnosis Myositis
Dalam menegakkan diagnosis myositis, dokter akan terlebih dahulu melakukan wawancara medis atau anamnesis terkait dengan keluhan serta riwayat kesehatan pasien.

Lalu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi pasien secara keseluruhan.

Setelah itu, guna membantu menegakkan diagnosis myositis, dokter dapat mengarahkan pasien untuk menjalani beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

Tes darah, seperti pemeriksaan enzim otot (creatinine kinase), penanda autoantibodi.

MRI.

Elektromiografi (EMG).

Biopsi otot.

Juvenile myositis (bentuk miositis yang paling umum menyerang anak-anak):

1.Nyeri dan lemah otot.

2.Munculnya ruam pada kelopak mata atau persendian.

3.Kelelahan.

4.Kesulitan untuk bergerak.

5.Kesulitan untuk mengangkat kepala.

6.Bengkak dan kemerahan pada kulit di sekitar kuku jari tangan.

7.Demam.

8.Sakit perut.

9.Rewel (pada anak-anak) dan mudah marah.

Tujuan utama pengobatan myositis adalah untuk mengelola gejala sampai terjadi remisi (kondisi ketika hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada peradangan pada otot).

Dengan begitu, pasien bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal. Adapun beberapa metode pengobatan yang dapat di lakukan untuk menangani myositis adalah:

Pengobatan Myositis

Pemberian obat antiinflamasi nonstreoid (OAINS).

Pemberian imunosupresan, yaitu obat yang digunakan untuk menekan atau mengurangi reaksi sistem imun tubuh seperti prednisone, azathioprine, dan methotrexate.

Intravenous immunoglobulin.

Fisioterapi. Terapi fisik dapat membantu mempertahankan rentang gerak pada lengan dan kaki yang melemah dan mencegah pemendekan otot permanen.

Melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan pasien juga dapat membantu meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup penderita miositis.

Pencegahan aspirasi. Pasien yang mengalami kesulitan menelan harus berhati-hati untuk menghindari makanan dan cairan ke dalam paru-paru.

Hal ini dapat di lakukan dengan meninggikan kepala tempat tidur saat makan atau minum, menambahkan bahan pengental pada minuman, atau pemasangan selang nasogastrik pada kasus yang parah. 

itu dia sedikit informasi mengenai penyebab dan gejala penyakit miositis yang mungkin banyak yang kita belumketahui,setalh baca artikel ini mungkin jadi lebih tahu dan menambah wawasan kita.