2 Cara Meraih Sifat lapang Dada,Yuk Belajar Bareng Mimin Lagi !

2 Cara Meraih Sifat lapang Dada,Yuk Belajar Bareng Mimin Lagi !
2 Cara Meraih Sifat lapang Dada,Yuk Belajar Bareng Mimin Lagi !

eSatu.id,Cirebon- Kali ini kita akan membahas mengenai sifat lapang dada karena mimin juga lagi belajar bersikap sikap lapang dada.

Lapang dada merupakan sikap yang perlu di miliki setiap orang. Dengan menunjukkan sikap ini, hubungan sosial dengan orang lain akan terjalin dengan rukun dan harmonis. Lalu, apa arti lapang dada sebenarnya?

KBBI mendefinisikan lapang dada dengan berasa lega (tidak sesak), berasa senang, atau tidak menjadi gusar.

baca juga:Tidak Hanya Alternatif Kesehatan,Ternyata Ini Dia 11 Manfaat Kerokan Bagi Tubuh kita !

Lebih lanjut, di jelaskan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh Setiati Widihastuti, lapang dada adalah sikap mau menerima kekalahan, pendapat, maupun kritikan.

Agar lebih memahami arti lapang dada, simak pengertian beserta manfaat melakukan sikapnya dalam artikel berikut.

Arti Lapang Dada

Seperti yang di jelaskan, lapang dada adalah sikap menerima segala keadaan dengan senang hati. Seorang yang bersikap lapang dada dapat menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri maupun orang lain dengan lebih ikhlas. Tidak ada dendam ataupun perasaan negatif lainnya yang tersisa di hati mereka.

Dalam konteks olahraga, arti lapang dada bisa di samakan dengan sportivitas. Itu adalah sikap adil dan jujur mengakui kelemahan dan kekurangan diri di hadapan lawan serta mengakui keunggulan lawan.

Sikap lapang dada ini harus di biasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak perlu menunggu momen tertentu untuk melakukannya, sekadar mendengarkan dan menghargai usulan teman pun sudah termasuk sikap lapang dada.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk meraih rasa lapang dada

Syekh Abdurrazzaq Hafidzhohullah menjelaskan, “Tidaklah mungkin kita memperoleh kedudukan yang agung ini, kecuali dengan memperhatikan agama kita dengan sebenar-benarnya, serta menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Setiap kali seorang hamba bersemangat istikamah menjalankan agama ini, serta berkomitmen dengan apa yang datang dengannya, maka ia layak mendapatkan kelapangan dada sesuai dengan apa yang dia perbuat.”

Oleh karena itu, seluruh sebab yang akan mengarahkan kita untuk mendapatkan kelapangan dada bermuara pada dua hal yang saling berkaitan, sebagai berikut:

Pertama, lapang dada tidak akan bisa kita raih kecuali dengan taufik atau petunjuk dari Allah Ta’ala, dan pertolongan dari-Nya.

Kedua, pemberian dari Allah ini tidaklah datang kepada seorang hamba, kecuali dengan cara mentaati-Nya dan konsisten di dalam menjalankan syariat-Nya.

Maka kedua hal ini merupakan intisari dari pembahasan lapang dada. Karena sejatinya hati kita berada di tangan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, Allah dapat membolak-balik hati kita sesuai kehendak-Nya.

Apa yang Allah Ta’ala kehendaki akan terjadi, dan apa yang tidak Allah Ta’ala kehendaki tidak akan terjadi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهْدِيَهُۥ يَشْرَحْ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ  ۖ  وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُۥ يَجْعَلْ صَدْرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى ٱلسَّمَآءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya hidayah, maka Allah akan lapangkan dadanya untuk menerima Islam. Dan barangsiapa yang Allah kehendaki kesesatan baginya, Allah akan jadikan dadanya sempit dan sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit ” (QS. Al-An’am: 125).

Satu-satunya cara meraih kelapangan dada adalah dengan taufik dari Allah Ta’ala. Sudah sepantasnya kita hanya meminta kepada-Nya dengan cara yang sesuai syariat dan wahyu dari-Nya.

Hal yang bisa di lakukan seorang mukmin untuk meraih kelapangan dada adalah dengan berdoa kepada Allah Ta’ala dan menyandarkan semua urusan hanya kepada-Nya.

Kemudian di ikuti dengan menjalankan sebab-sebab yang bisa mengantarkannya untuk meraih tujuan mulia ini. Ibnul Qayyim Rahimahullah pernah menyebutkan,

أن حال العبد في القبر كحال القلب في الصدر نعيما وعذابا، وسجنا وانطلاقا

“Keadaan seorang hamba di alam kubur itu sebagaimana keadaan hati di dalam dada, baik itu merasakan kenikmatan atau kesengsaraan, rasa terkekang maupun kebebasan.”

Barangsiapa yang dadanya terasa sempit dan sesak karena menjalankan agama ini, begitu pula-lah keadaan kuburnya; akan sempit dan sesak pula. Barangsiapa yang dadanya lapang serta menerima agama ini, maka Allah Ta’ala akan lapangkan kuburnya.

Itu dia dua cara agar kita mendapatkan hati yang lapang,walaupun kita sangat akui sulit sekali memang,akan tetapi mimin juga lagi belajar untuk berlapang dada,yuk mari sama sama belajar sama mimin.