Kebutuhan ekspor kopi Kuningan, jenis robusta petik merah premium ke pasar Eropa terus meningkat. Di HUT ke-5 Asosiasi Petani Kopi Kuningan atau Apeki, berkomitmen meningkatkan SDM petani dari hulu ke hilir, supaya kopi Kuningan bertahan di pasar domestik maupun internasional.
Kebutuhan ekspor kopi Kuningan, jenis robusta petik merah premium ke pasar Eropa terus meningkat. Salah satunya permintaan kopi di 2024 yang mencapai 16 ton.
Di HUT ke-5 Asosiasi Petani Kopi, dijelaskan Ketua Apeki Kuningan Uun Sunarun, jajaran pengurus berkomitmen meningkatkan SDM petani dari hulu ke hilir, supaya kopi Kuningan bertahan di pasar domestik maupun internasional.
Disela rapat pengurus dengan petani kopi, UMKM, Diskopdagperin dan Disnas Ketahanan Pangan dan Pertanian, berbagai rencana dan program kerja, telah disiap pihak Apeki.
Meliputi pembahasan peningkatan produksi kopi, penanggulangan kelangkaan pupuk, perluasan lahan penanaman kopi, peningkatan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk merangkul koperasi untuk memperkuat pemasaran dan stabilitas harga.
Dalam waktu dekat, apeki juga mempersiapkan penghargaan bagi stake holder dan pegiat kopi Kuningan, yang banyak berjasa dalam memperkenalkan kopi Kuningan ke masyarakat luas.
Sementara itu Diskopdagperin Kuningan menyebutkan, di HUT ke 525 Kuningan, pihak dinas telah menyediakan stand khusus produk umkm kuningan di pameran pembangunan.
Menurut Kasubag Umum dan SDM, Dading Fajarudin, dari beberapa stand yang disediakan, salahsatunya ditujukan untuk memajang produk kopi dari petani.
Pihaknya menegaskan Diskopdagperin akan mendorong produk petani kopi tetap eksis, seperti membantu pelayanan PIRT, dan sertifikasi halal bagi produk kopi kemasan